Search Dataset
JUMLAH PENYEBAB KEMATIAN IBU MALAHIRKAN TAHUN 2024
Dinas Kesehatan
| # | Kecamatan | Partus Lama | Infeksi | Hipertensi | Pendarahan | Penyebab Lainnya |
|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 | Samboja | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 |
| 2 | Samboja Barat | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 |
| 3 | Muara Jawa | 0 | 0 | 0 | 1 | 1 |
| 4 | Sanga Sanga | 0 | 0 | 0 | 0 | 2 |
| 5 | Loa Janan | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 6 | Loa Kulu | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 |
| 7 | Muara Muntai | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 |
| 8 | Muara Wis | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 9 | Kota Bangun | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 |
| 10 | Kota Bangun Darat | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 11 | Tenggarong | 0 | 0 | 1 | 1 | 1 |
| 12 | Sebulu | 0 | 0 | 0 | 0 | 2 |
| 13 | Tenggarong Seberang | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 14 | Anggana | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 15 | Muara Badak | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 |
| 16 | Marangkayu | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 17 | Muara Kaman | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 18 | Kenohan | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 19 | Kembang Janggut | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 20 | Tabang | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Hasil Analisis
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2024 memiliki beberapa penyebab utama. Dari total kasus yang tercatat, penyebab kematian maternal terbanyak adalah sebagai berikut:
✅ Penyebab lainnya (misalnya penyakit penyerta) – 8 kasus
✅ Perdarahan – 5 kasus
✅ Hipertensi (preeklampsia/eclampsia) – 2 kasus
Kasus kematian maternal akibat penyebab lainnya tercatat sebagai yang tertinggi, dengan 8 kasus yang tersebar di beberapa kecamatan, termasuk Sanga-Sanga dan Sebulu. Sementara itu, perdarahan postpartum, yang merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu melahirkan, terjadi dalam 5 kasus di kecamatan seperti Muara Jawa, Loa Kulu, Muara Muntai, Kota Bangun, dan Tenggarong. Sedangkan hipertensi dalam kehamilan yang dapat berkembang menjadi preeklampsia atau eklampsia tercatat dalam 2 kasus, yaitu di Tenggarong dan Muara Badak.
Faktor Risiko yang Berkontribusi terhadap Kematian Ibu Melahirkan
Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka kematian maternal di Kabupaten Kutai Kartanegara antara lain:
🚑 Keterlambatan dalam mendapatkan layanan kesehatan – Jarak yang jauh dari fasilitas kesehatan, keterbatasan transportasi, serta lambatnya pengambilan keputusan dalam mencari pertolongan medis menjadi hambatan utama.
🩺 Kondisi medis yang tidak terdiagnosis sebelumnya – Beberapa ibu hamil mungkin mengalami penyakit penyerta atau komplikasi kehamilan yang tidak terdeteksi sejak awal, sehingga tidak mendapatkan penanganan yang tepat waktu.
🏥 Akses terbatas terhadap fasilitas persalinan yang memadai – Tidak semua ibu hamil memiliki akses ke fasilitas kesehatan dengan tenaga medis yang kompeten atau peralatan yang memadai untuk menangani kondisi darurat saat persalinan.
✅ Penyebab lainnya (misalnya penyakit penyerta) – 8 kasus
✅ Perdarahan – 5 kasus
✅ Hipertensi (preeklampsia/eclampsia) – 2 kasus
Kasus kematian maternal akibat penyebab lainnya tercatat sebagai yang tertinggi, dengan 8 kasus yang tersebar di beberapa kecamatan, termasuk Sanga-Sanga dan Sebulu. Sementara itu, perdarahan postpartum, yang merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu melahirkan, terjadi dalam 5 kasus di kecamatan seperti Muara Jawa, Loa Kulu, Muara Muntai, Kota Bangun, dan Tenggarong. Sedangkan hipertensi dalam kehamilan yang dapat berkembang menjadi preeklampsia atau eklampsia tercatat dalam 2 kasus, yaitu di Tenggarong dan Muara Badak.
Faktor Risiko yang Berkontribusi terhadap Kematian Ibu Melahirkan
Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka kematian maternal di Kabupaten Kutai Kartanegara antara lain:
🚑 Keterlambatan dalam mendapatkan layanan kesehatan – Jarak yang jauh dari fasilitas kesehatan, keterbatasan transportasi, serta lambatnya pengambilan keputusan dalam mencari pertolongan medis menjadi hambatan utama.
🩺 Kondisi medis yang tidak terdiagnosis sebelumnya – Beberapa ibu hamil mungkin mengalami penyakit penyerta atau komplikasi kehamilan yang tidak terdeteksi sejak awal, sehingga tidak mendapatkan penanganan yang tepat waktu.
🏥 Akses terbatas terhadap fasilitas persalinan yang memadai – Tidak semua ibu hamil memiliki akses ke fasilitas kesehatan dengan tenaga medis yang kompeten atau peralatan yang memadai untuk menangani kondisi darurat saat persalinan.
Langkah Pencegahan dan Upaya Penurunan Angka Kematian Maternal
🔹 Peningkatan kualitas layanan antenatal (ANC) – Pemeriksaan rutin selama kehamilan harus ditingkatkan untuk mendeteksi risiko komplikasi sejak dini dan memberikan intervensi yang tepat.
🔹 Edukasi ibu hamil dan keluarga – Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dan pentingnya melahirkan di fasilitas kesehatan yang aman.
🔹 Persalinan yang aman dan perawatan medis tepat waktu – Mendorong ibu hamil untuk melahirkan di fasilitas kesehatan dengan dukungan tenaga medis profesional, serta memastikan kesiapan fasilitas untuk menangani kasus kegawatdaruratan seperti perdarahan postpartum dan preeklampsia.
🔹 Kerja sama lintas sektor – Diperlukan sinergi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, tenaga kesehatan, serta komunitas setempat untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
🔹 Edukasi ibu hamil dan keluarga – Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dan pentingnya melahirkan di fasilitas kesehatan yang aman.
🔹 Persalinan yang aman dan perawatan medis tepat waktu – Mendorong ibu hamil untuk melahirkan di fasilitas kesehatan dengan dukungan tenaga medis profesional, serta memastikan kesiapan fasilitas untuk menangani kasus kegawatdaruratan seperti perdarahan postpartum dan preeklampsia.
🔹 Kerja sama lintas sektor – Diperlukan sinergi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, tenaga kesehatan, serta komunitas setempat untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Kutai Kartanegara dapat ditekan secara signifikan. Target nol kasus kematian ibu bukan hanya menjadi harapan, tetapi sebuah komitmen yang harus diwujudkan demi kesehatan dan keselamatan para ibu di wilayah ini.