Search Dataset
DATA CAMAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2025
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
# | Kecamatan | Jenis Kelamin | |
---|---|---|---|
L | P | ||
1 | Samboja | 1 | 0 |
2 | Samboja Barat | 1 | 0 |
3 | Muara jawa | 1 | 0 |
4 | Sanga Sanga | 1 | 0 |
5 | Anggana | 1 | 0 |
6 | Muara badak | 1 | 0 |
7 | Marang Kayu | 1 | 0 |
8 | Loa janan | 1 | 0 |
9 | Loa Kulu | 1 | 0 |
10 | Tenggarong | 1 | 0 |
11 | Tenggarong Seberang | 1 | 0 |
12 | Sebulu | 1 | 0 |
13 | Muara Kaman | 0 | 1 |
14 | Kota Bangun | 1 | 0 |
15 | Kota Bangun Darat | 1 | 0 |
16 | Muara Muntai | 1 | 0 |
17 | Muara Wis | 1 | 0 |
18 | Kenohan | 1 | 0 |
19 | Kembang Janggut | 1 | 0 |
20 | Tabang | 1 | 0 |
Hasil Analisis
Di Kabupaten Kutai Kartanegara, dari total 20 kecamatan yang ada, hanya satu yang dipimpin oleh seorang camat perempuan, yaitu Kecamatan Muara Kaman. Persentase ini setara dengan 5% dari keseluruhan camat yang bertugas di wilayah tersebut.
Fakta ini mencerminkan bahwa keterwakilan perempuan dalam kepemimpinan pemerintahan daerah masih tergolong rendah. Padahal, perempuan memiliki potensi besar dalam mengambil peran strategis dalam pembangunan daerah, termasuk dalam posisi sebagai camat yang bertanggung jawab langsung terhadap pengelolaan pemerintahan di tingkat kecamatan.
Keberadaan camat perempuan ini dapat menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk lebih aktif dalam dunia birokrasi dan pemerintahan. Dengan dukungan kebijakan yang mendorong kesetaraan gender serta kesempatan yang lebih luas bagi perempuan untuk berkarier di sektor pemerintahan, bukan tidak mungkin ke depan akan semakin banyak perempuan yang menduduki posisi kepemimpinan di tingkat kecamatan maupun yang lebih tinggi.
Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pemerintahan bukan hanya tentang kesetaraan, tetapi juga tentang membangun sistem yang lebih inklusif, adil, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Keberagaman dalam kepemimpinan akan memperkaya perspektif dalam pengambilan keputusan dan mempercepat kemajuan pembangunan daerah secara lebih merata.