Search Dataset

REKAPITULASI SISWA 0-17 TAHUN RA, MADRASAH NEGERI DAN SWASTA BERDASARKAN JENIS KELAMIN TAHUN 2024

Kementerian Agama Kutai Kartanegara

# Kecamatan Raudhatul Lathfal Madrasah Ibtidaiyah Madrasah Tsanawiyah Madrasah Aliyah
L P L P L P L P
1 Anggana 0 0 345 277 329 297 118 177
2 Kenohan 0 0 0 0 35 30 28 35
3 Kembang janggagut 0 0 58 60 0 0 0 0
4 Kota Bangun 137 123 233 231 332 345 140 167
5 Loa Janan 10 13 366 329 430 379 51 80
6 Loa kulu 15 7 145 135 37 19 0 0
7 Marang Kayu 0 0 88 102 334 256 95 88
8 Muara Badak 0 0 0 0 108 67 0 0
9 Muara Jawa 29 23 488 418 453 426 120 24
10 Muara Kaman 0 0 49 42 155 139 24 25
11 Muara Muntai 0 0 42 25 189 197 97 60
12 Muara Wis 0 0 0 0 18 14 0 0
13 Samboja 162 153 772 643 1000 991 147 117
14 Sanga Sanga 0 0 0 0 98 76 0 0
15 Sebulu 0 0 140 125 79 96 0 0
16 Tenggarong 123 118 511 476 723 785 455 570
17 Tenggarong Seberang 96 97 437 401 540 483 139 163

Hasil Analisis

📊 Analisis Data Siswa RA, MI, MTs, dan MA Tahun 2024 Berdasarkan Kecamatan dan Jenis Kelamin

Data menunjukkan distribusi peserta didik pada empat jenjang pendidikan di wilayah kabupaten, yaitu RA (Raudhatul Athfal), MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTs (Madrasah Tsanawiyah), dan MA (Madrasah Aliyah). Analisis dilakukan berdasarkan jumlah siswa laki-laki (L) dan perempuan (P) di 17 kecamatan.


🟦 1. Tingkat Partisipasi RA (Usia Pra-Sekolah)
  • Tidak semua kecamatan memiliki RA; hanya 6 dari 17 kecamatan yang tercatat memiliki siswa RA.

  • Kecamatan dengan jumlah siswa RA tertinggi:

    • Samboja: 315 siswa (L 162, P 153)

    • Kota Bangun: 260 siswa

    • Tenggarong: 241 siswa

    • Tenggarong Seberang: 193 siswa

  • Kecenderungan jenis kelamin relatif seimbang.

📌 Catatan penting: Banyak kecamatan dengan angka RA = 0 menandakan masih terbatasnya akses PAUD berbasis madrasah di beberapa wilayah.


🟩 2. Madrasah Ibtidaiyah (MI) – Tingkat SD
  • MI tersebar di hampir seluruh kecamatan kecuali di:

    • Kenohan

    • Muara Badak

    • Muara Wis

    • Sanga-Sanga

  • Kecamatan dengan jumlah siswa MI tertinggi:

    • Samboja: 1.415 siswa

    • Tenggarong: 987 siswa

    • Muara Jawa: 906 siswa

  • Sebagian besar kecamatan menunjukkan komposisi jenis kelamin yang relatif seimbang.

📌 Pola menarik: Tingginya jumlah siswa MI di Samboja dan Tenggarong menunjukkan dua wilayah ini menjadi pusat pendidikan dasar berbasis madrasah.


🟥 3. Madrasah Tsanawiyah (MTs) – Tingkat SMP
  • Hampir semua kecamatan memiliki MTs, kecuali:

    • Kembang Janggut

    • Loa Kulu

    • Muara Badak

    • Muara Wis

  • Kecamatan dengan populasi MTs terbesar:

    • Samboja: 1.991 siswa

    • Tenggarong: 1.508 siswa

    • Muara Jawa: 879 siswa

  • Dominasi siswa cenderung lebih banyak laki-laki di beberapa kecamatan seperti Marang Kayu dan Sebulu.

📌 Tren: Jenjang MTs merupakan jenjang dengan persebaran yang paling merata setelah MI.


🟨 4. Madrasah Aliyah (MA) – Tingkat SMA
  • MA hadir di 10 kecamatan, dan tidak tersedia di 7 kecamatan lainnya.

  • Kecamatan dengan jumlah siswa MA terbesar:

    • Tenggarong: 1.025 siswa (tertinggi)

    • Samboja: 264 siswa

    • Tenggarong Seberang: 302 siswa

  • Perbedaan jumlah L dan P cukup signifikan di beberapa wilayah, misalnya:

    • Tenggarong didominasi siswi perempuan (P lebih besar 115 siswa dari L)

    • Muara Jawa justru didominasi siswa laki-laki (L lima kali lebih banyak dari P)

📌 Catatan: Banyaknya kecamatan tanpa MA menunjukkan perlunya peningkatan akses pendidikan tingkat atas.

Temuan Umum (Highlight)

  1. Samboja dan Tenggarong menjadi pusat pertumbuhan pendidikan madrasah dari tingkat RA hingga MA.

  2. Kesetaraan gender secara umum tercapai di semua jenjang, meski terdapat kecamatan dengan ketimpangan signifikan.

  3. Akses pendidikan semakin berkurang di jenjang yang lebih tinggi, terlihat dari semakin sedikitnya kecamatan yang memiliki MA.

  4. Beberapa kecamatan tidak memiliki lembaga RA dan MA, menunjukkan potensi pemerataan pendidikan yang perlu diperbaiki.

  5. MI adalah jenjang dengan persebaran paling merata, sedangkan RA dan MA paling terbatas.

🎯 Kesimpulan

Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa pendidikan berbasis madrasah di wilayah ini cukup berkembang pada tingkat MI dan MTs, namun masih memerlukan peningkatan pada tingkat RA dan MA terutama di kecamatan-kecamatan terpencil. Kecamatan besar seperti Tenggarong, Samboja, dan Muara Jawa menjadi pusat pendidikan dengan jumlah peserta didik paling banyak, sedangkan kecamatan kecil memiliki fasilitas madrasah yang lebih terbatas.


Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kabupaten Kutai Kartanegara

Alamat :

Komplek Perkantoran Bupati Kutai Kartanegara, Gedung Kembar D 2nd Floor, JL. Wolter Monginsidi, Timbau, Kec. Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur 75513