Search Dataset
JUMLAH KORBAN KEKERASAN TERHADAP ANAK BERDASARKAN PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2024
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
| # | Kecamatan | Tidak/Belum Sekolah | Paud/TK | SD | SLTP | SLTA | Perguruan Tinggi |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 | Anggana | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 2 | Kembang Janggut | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 3 | Kenohan | 3 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 4 | Kota Bangun | 1 | 0 | 0 | 1 | 1 | 0 |
| 5 | Loa Janan | 4 | 1 | 1 | 2 | 0 | 0 |
| 6 | Loa Kulu | 1 | 0 | 2 | 1 | 1 | 0 |
| 7 | Marang Kayu | 0 | 0 | 0 | 1 | 1 | 0 |
| 8 | Muara Badak | 0 | 0 | 0 | 3 | 0 | 0 |
| 9 | Muara Jawa | 0 | 0 | 1 | 0 | 1 | 0 |
| 10 | Muara Kaman | 0 | 0 | 1 | 3 | 0 | 0 |
| 11 | Muara Muntai | 0 | 0 | 1 | 1 | 1 | 0 |
| 12 | Muara Wis | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| 13 | Sanga-Sanga | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 |
| 14 | Sebulu | 1 | 0 | 7 | 0 | 1 | 0 |
| 15 | Semboja | 0 | 1 | 2 | 5 | 2 | 0 |
| 16 | Tabang | 0 | 0 | 1 | 1 | 0 | 0 |
| 17 | Tenggarong | 5 | 6 | 8 | 7 | 2 | 0 |
| 18 | Tenggarong Seberang | 1 | 0 | 3 | 8 | 1 | 0 |
Hasil Analisis
π Analisis Korban Kekerasan Terhadap Anak Berdasarkan Tingkat Pendidikan β Kukar 2024
Data menunjukkan tingkat pendidikan korban pada 18 kecamatan di Kukar, mulai dari belum sekolah hingga Perguruan Tinggi.
1οΈβ£ Gambaran Umum Tingkat Pendidikan Korban
1οΈβ£ Gambaran Umum Tingkat Pendidikan Korban
Jika dijumlahkan, total korban menurut pendidikan adalah:
- Tidak/Belum Sekolah: 18 korban
- PAUD/TK: 8 korban
- SD: 28 korban
- SLTP: 33 korban
- SLTA: 11 korban
- Perguruan Tinggi: 0 korban
π Mayoritas korban adalah anak usia SD hingga SLTP, dengan puncaknya pada SLTP (usia 13β15 tahun).
π Anak yang belum sekolah (termasuk balita) juga tercatat cukup banyak.
2οΈβ£ Kecamatan dengan Korban Terbanyak (Berdasarkan Pendidikan)
2οΈβ£ Kecamatan dengan Korban Terbanyak (Berdasarkan Pendidikan)
π 1. Tenggarong β 28 korban
- Tidak/Belum sekolah: 5
- PAUD/TK: 6
- SD: 8
- SLTP: 7
- SLTA: 2
Tenggarong tetap menjadi kecamatan dengan korban terbanyak di semua kategori data.
π₯ 2. Tenggarong Seberang β 13 korban
Didominasi oleh:
- SD: 3
- SLTP: 8
Ini menunjukkan risiko tertinggi pada remaja SMP.
π₯ 3. Sebulu β 9 korban
- SD: 7
- SLTA: 1
- Belum sekolah: 1
Kasus paling banyak pada anak SD β kemungkinan berkaitan dengan kasus kekerasan psikis atau seksual.
4οΈβ£ Semboja β 10 korban
- PAUD/TK: 1
- SD: 2
- SLTP: 5
- SLTA: 2
Korban banyak pada tingkat SMP, mirip pola Tenggarong Seberang.
3οΈβ£ Pola Korban Berdasarkan Tingkat Pendidikan
3οΈβ£ Pola Korban Berdasarkan Tingkat Pendidikan
π A. Anak Tidak/Belum Sekolah β 18 korban
Kecamatan dengan angka tertinggi:
- Tenggarong (5)
- Loa Janan (4)
- Kenohan (3)
Kasus pada usia ini biasanya terjadi di dalam rumah atau lingkungan dekat.
π B. PAUD/TK β 8 korban
Kecamatan tertinggi:
- Tenggarong (6)
- Semboja (1)
- Loa Janan (1)
Jumlah kecil, tetapi perlu perhatian karena menyasar anak sangat kecil.
π C. SD β 28 korban
Kecamatan tertinggi:
- Tenggarong (8)
- Sebulu (7)
- Tenggarong Seberang (3)
- Loa Kulu (2)
- Semboja (2)
Kelompok usia SD rentan terhadap kekerasan psikis dan kekerasan seksual ringan.
π D. SLTP β 33 korban (paling tinggi)
Kecamatan tertinggi:
- Tenggarong Seberang (8)
- Tenggarong (7)
- Semboja (5)
- Muara Badak (3)
- Muara Kaman (3)
Ini menguatkan pola data umur: remaja adalah kelompok paling rentan.
π E. SLTA β 11 korban
Tingkatan ini jauh lebih sedikit, kemungkinan karena remaja lebih mampu melapor atau menghindari situasi risiko.
π F. Perguruan Tinggi β 0 korban
Tidak ada laporan pada jenjang ini.
4οΈβ£ Temuan Penting dari Data
4οΈβ£ Temuan Penting dari Data
π 1. Korban paling banyak berasal dari tingkat SLTP
Sejalan dengan data usia 13β17 tahun.
Remaja menghadapi banyak risiko: pergaulan, relasi tidak sehat, tekanan keluarga, dan kerentanan seksual.
Remaja menghadapi banyak risiko: pergaulan, relasi tidak sehat, tekanan keluarga, dan kerentanan seksual.
π 2. Korban usia SD juga tinggi
Jumlahnya 28 kasus, terutama di Sebulu dan Tenggarong.
Kemungkinan besar terkait kekerasan:
Kemungkinan besar terkait kekerasan:
- psikis (bentakan, intimidasi),
- fisik, dan
- pelecehan seksual.
π 3. Korban belum sekolah cukup banyak (18 kasus)
Menandakan kekerasan di ranah domestik masih signifikan.
π 4. PAUD/TK dan SLTA berada di level sedang
Keduanya bukan level tertinggi, tetapi jumlahnya cukup untuk dijadikan perhatian dalam penyusunan program pencegahan berbasis sekolah.
π 5. Tenggarong tetap sebagai pusat kasus
Seluruh jenjang pendidikan muncul di Tenggarong, menunjukkan tingginya populasi sekaligus efektivitas pelaporan.
5οΈβ£ Kesimpulan Utama
5οΈβ£ Kesimpulan Utama
- SLTP merupakan kelompok pendidikan paling rentan terhadap kekerasan di Kukar tahun 2024.
- Tenggarong, Tenggarong Seberang, Semboja, dan Sebulu adalah kecamatan prioritas.
- Korban belum sekolah & PAUD/TK membutuhkan intervensi keluarga, bukan hanya sekolah.
- Data ini menunjukkan pentingnya memperkuat:
- pendidikan anti kekerasan di sekolah,
- konselor sekolah,
- pendampingan remaja,
- sistem pelaporan berlapis (guruβorang tuaβkomite sekolah).
- pendidikan anti kekerasan di sekolah,