Search Dataset

JUMLAH KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2024

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

#	Kecamatan	Jumlah Kasus
#	Kecamatan	Jumlah Kasus
1	Anggana	0
2	Kembang Janggut	2
3	Kenohan	3
4	Kota Bangun	3
5	Loa Janan	8
6	Loa Kulu	4
7	Marang Kayu	2
8	Muara Badak	3
9	Muara Jawa	2
10	Muara Kaman	4
11	Muara Muntai	3
12	Muara Wis	0
13	Sanga-Sanga	1
14	Sebulu	8
15	Semboja	10
16	Tabang	2
17	Tenggarong	28
18	Tenggarong Seberang	13

Hasil Analisis

📊 Analisis Jumlah Kasus Kekerasan Terhadap Anak – Kukar 2024

Data ini memberikan gambaran umum mengenai sebaran kasus kekerasan terhadap anak di 18 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara.

1️⃣ Gambaran Umum Wilayah

Total kasus tercatat: 94 kasus di seluruh Kukar.

Penyebaran kasus sangat timpang antara wilayah urban dan rural.

2️⃣ Kecamatan dengan Kasus Tertinggi

🥇 1. Tenggarong — 28 kasus

Tenggarong menempati posisi tertinggi secara mencolok, dengan selisih jauh dari kecamatan lainnya.
Sebagai pusat pemerintahan dan wilayah paling padat penduduk, tingginya jumlah kasus mungkin dipengaruhi oleh:

kepadatan penduduk,
mobilitas sosial lebih tinggi,
lebih banyak pelaporan karena akses layanan lebih mudah.

🥈 2. Tenggarong Seberang — 13 kasus

Menjadi wilayah kedua dengan angka tinggi. Pola ini konsisten dengan:

tingginya kasus kekerasan seksual,
tingginya pelaku dari pacar/teman,
tingginya korban usia remaja.

🥉 3. Semboja — 10 kasus

Termasuk kecamatan dengan laporan tinggi meski tidak sebesar dua wilayah di atas.

4. Sebulu dan Loa Janan — masing-masing 8 kasus

Kedua wilayah ini tergolong zona merah menengah, patut menjadi prioritas intervensi.

3️⃣ Kecamatan dengan Kasus 0–3 (Kategori Rendah)

Kasus 0

Anggana
Muara Wis

Wilayah ini merupakan zona hijau, meski perlu dipastikan apakah rendahnya kasus karena:

angka kejadian benar-benar kecil, atau
kurangnya pelaporan.

Kasus 1–3

Kembang Janggut (2)
Marang Kayu (2)
Muara Jawa (2)
Tabang (2)
Sanga-Sanga (1)
Kenohan (3)
Kota Bangun (3)
Muara Badak (3)
Muara Muntai (3)

Kategori ini menunjukkan risiko ada tetapi relatif kecil.

4️⃣ Pola Penting yang Terlihat

🔍 1. Konsentrasi kasus berada di wilayah urban & padat

Tenggarong, Tenggarong Seberang, Semboja, Loa Janan, Sebulu menjadi pusat kasus.
Hal ini konsisten dengan pola kekerasan di Indonesia: semakin padat wilayah, semakin tinggi risiko kekerasan.

🔍 2. Daerah perdesaan cenderung rendah, tetapi bukan berarti aman

Angka rendah dapat disebabkan:

minimnya akses pelaporan,
budaya diam (silent culture),
ketidaktahuan prosedur pelaporan.

🔍 3. Korelasi dengan variabel lain sangat kuat

Kecamatan dengan kasus total tertinggi juga memiliki kasus kekerasan seksual, psikis, dan rumah tangga tertinggi.
Tenggarong Seberang memiliki kasus tinggi karena dominasi kekerasan oleh pacar/teman (dating violence).
Semboja dan Sebulu konsisten menunjukkan risiko di beberapa variabel (lokasi kejadian, pelaku, bentuk kekerasan).

5️⃣ Kategori Kec. Berdasarkan Tingkat Risiko

🔴 Zona Merah (Kasus Tinggi)

Tenggarong (28)
Tenggarong Seberang (13)
Semboja (10)
Sebulu (8)
Loa Janan (8)

🟠 Zona Kuning (Kasus Sedang)

Loa Kulu (4)
Muara Kaman (4)
Kenohan (3)
Kota Bangun (3)
Muara Badak (3)
Muara Muntai (3)

🟢 Zona Hijau (Kasus Rendah)

Kembang Janggut (2)
Marang Kayu (2)
Muara Jawa (2)
Tabang (2)
Sanga-Sanga (1)
Anggana (0)
Muara Wis (0)

6️⃣ Kesimpulan Utama

Tenggarong adalah pusat kasus kekerasan terhadap anak dan memerlukan intervensi paling besar.
Tenggarong Seberang menonjol pada kekerasan remaja yang dilakukan oleh pacar/teman.
Semboja, Loa Janan, dan Sebulu menjadi wilayah penting untuk program perlindungan anak.
Kasus rendah di beberapa wilayah memerlukan verifikasi:
apakah benar rendah atau terjadi underreporting.
Perlu strategi berbeda untuk zona merah, kuning, dan hijau.