Data di atas menunjukkan jumlah pernikahan usia anak di Kecamatan Sanga-Sanga pada tahun 2024, yang tersebar di beberapa kelurahan dan desa. Dari data ini, terlihat bahwa kasus pernikahan anak masih terjadi di berbagai wilayah, dengan angka yang cukup beragam.

          Dari data tersebut, Kelurahan Sangasanga Dalam dan Sangasanga Muara mencatat angka tertinggi, masing-masing dengan 6 kasus pernikahan anak, disusul oleh Kelurahan Pendingin dengan 5 kasus. Sementara itu, Kelurahan Jawa dan Sarijaya memiliki jumlah kasus lebih rendah, yaitu 1 kasus masing-masing.

           Fenomena pernikahan usia anak masih menjadi tantangan serius yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Faktor-faktor seperti pendidikan, ekonomi, budaya, dan akses terhadap informasi kesehatan reproduksi dapat mempengaruhi angka pernikahan anak di suatu daerah. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis, seperti peningkatan kesadaran masyarakat, edukasi bagi remaja, serta penguatan regulasi dan pengawasan, guna menekan angka pernikahan usia anak dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda di Kecamatan Sanga-Sanga.